Minggu, 12 Februari 2012

PENANGANAN BAYI TERSEDAK ..

Jika bayi sampai tersedak, kemungkinan besar akibat kesalahan pengasuh atau orang tuanya," tandasnya.

Banyak orang tua beranggapan, bayi tersedak itu wajar, terlebih tersedak karena ASI, minuman, atau makanannya. "Lha, wong, dia masih bayi yang belum ngerti apa-apa. Kan, masih belajar," begitu alasannya.

Padahal, sangat tidak wajar jika bayi sampai tersedak. Sejak lahir manusia sudah dibekali refleks untuk menelan serta kemampuan mengatur ke rongga mana makanan dan minuman disalurkan, dan ke rongga mana udara harus disalurkan. Kedua cabang rongga di leher manusia pun dibatasi katup. Saat makan-minum, rongga udara ditutup secara otomatis oleh katup tersebut. Jika ada makanan atau minuman yang sampai lolos ke saluran udara, terjadilah tersedak.

Mengapa sampai terjadi tersedak? Bisa jadi karena orang tua tak mengerti fisiologis bayi. Contoh, pemberian makanan tak sebanding dengan kemampuan bayi untuk menelan. Hal ini biasanya terjadi pada bayi yang mendapatkan susu botol dan ibu yang ASI-nya terlalu banyak serta memancar deras.

Tersedak bisa juga terjadi karena cara pemberian makan (termasuk ASI dan susu botol) yang salah, memasukkan makanan saat bayi sedang tertawa, menangis, atau malah mengajak bayi bercanda saat sedang makan. Bisa juga karena menuangkan makanan ke mulut bayi terlalu cepat atau bayi diberi makan dalam posisi salah; berbaring telentang, misalnya.

Selain itu, tersedak bisa saja terjadi karena si kecil sedang flu, kumat asmanya (sesak napas), dan mengalami gangguan palatoschisis.

Di luar itu, karena setiap anak unik dan berbeda, ada anak-anak tertentu yang memang memiliki kepekaan tersendiri. Jika diberi makanan yang kasar atau kental sedikit saja, refleks muntahnya bekerja sehingga makanan yang diberikan keluar lagi. Nah, jika si kecil seperti ini, orang tua harus berusaha mencari tahu seperti apa tekstur makanan yang paling cocok untuk bayinya. Hanya dengan cara inilah, kejadian tersebut bisa dihentikan.

Yang jelas, apa pun penyebab bayi tersedak, risikonya sama saja, yaitu ancaman bagi nyawanya. Jadi berhati-hatilah dalam memberikan minuman atau makanan kepada bayi. Yang juga penting, ketahui cara menghindari dan mengatasi tersedak pada bayi.

TERSEDAK ASI DAN SUSU

* Kiat Menghindari

Jika si kecil punya riwayat tersedak sementara ASI berlimpah, maka ASI harus dikeluarkan dulu sedikit, baru kemudian diberikan kepada bayi. Dengan demikian, pancaran ASI akan sesuai dengan kemampuan menelan bayi.

Susui bayi dengan cara yang benar. Perut bayi dan perut ibu saling bertemu dan dagu bayi menempel di payudara ibu. Jika dilakukan cara seperti ini, sekalipun menyusui sambil tiduran, bayi tak akan tersedak. Tetapi jika memberikan susu lewat botol, sendok, atau gelas, hindari posisi tidur. Lakukan dengan posisi minimal setengah duduk atau 45 derajat.

* Tindak Mengatasi

Keluarkan cairan tersebut dengan cara bayi dibaringkan miring atau ditengkurapkan. Ingat, jangan sekali-kali mengangkatnya atau menggendongnya! Sebab, akan membuka peluang cairan masuk ke paru-paru.

TERSEDAK AIR BENING

* Kiat Menghindari

Saat memberi minum bayi, gunakan perangkat yang didesain khusus untuk bayi. Jika menggunakan gelas, sedotan atau sendok orang dewasa, besar kemungkinan si kecil akan tersedak. Perangkat makan dan minum dewasa tak bisa mengatur asupan air sesuai kemampuan bayi menerima dan menelan.

Namun, peluang tersedak tetap ada jika dengan perangkat ini kita masih memberi minum dengan terburu-buru atau sambil bercanda. Saat bercanda, bayi pasti tertawa atau bersuara, sehingga katup rongga udaranya terbuka. Jika di saat bersamaan ada air, karena letak rongga udara dan makanan-minuman bertetanggaan, maka otomatis air akan masuk juga ke rongga pernapasan.

Selain itu, hindari memberikan minum pada posisi berbaring. Jadi usahakan minimal saat diberi minum posisi anak 45 derajat (setengah duduk). Juga atur volume yang masuk ke mulutnya, sesuaikan dengan kemampuannya menelan.

* Tindak Mengatasi

Sama persis seperti menangani bayi tersedak ASI atau susu.

TERSEDAK MAKANAN

Kiat Menghindari

1. Perhatikan konsistensi pemberian makan secara bertahap pada anak sejak usia 6 bulan. Kasar lembutnya harus disesuaikan dengan kemampuan bayi. Intinya pemberian MP-ASI (makanan pendamping ASI) yang diberikan tak harus terpatok seperti yang selama ini kita ketahui. Jadi, tak mengapa di usia 8 bulan masih makan bubur saring, jika memang benar dia mampunya baru sampai di situ.

2. Perhatikan cara pemberian makan. Hindari memberikan makan pada bayi sambil bercanda. Juga jangan menyuapi di luar posisi duduk tegak atau posisi 45 derajat.

3. Volume makanan yang dimasukan ke mulut bayi harus disesuaikan dengan kemampuan bayi dalam mengunyah dan menelan, juga besar-kecilnya mulut si bayi.

4. Orang tua harus sabar. Jangan makanan masih ada di mulut, kita sudah memberikan makanan selanjutnya. Selain bisa dimuntahkan kembali oleh bayi, juga bisa membuatnya tersedak. Jadi, jika bayi makannya lama, maka volume pemberiannya harus diperkecil lagi.

Tindak Mengatasi

Karena makanannya masih semi padat, maka cara mengatasinya bisa dengan memberikannya minum apabila tersedaknya ringan (cirinya: batuk-batuk dan megap-megap tapi bisa bernapas). Karena pada kasus ini, tersedaknya baru sampai menyenggol refleks muntah dan belum sempat masuk ke rongga udara.

Namun kalau sudah lewat fase itu (cirinya: bayi sudah megap-megap dan susah bernapas serta membiru), si bayi harus diposisikan tengkurap karena benda yang membuatnya tersedak sudah masuk ke rongga udara. Dengan ditengkurapkan, terlebih dengan adanya stimulasi di leher bagian belakang, maka benda yang masuk akan keluar dengan cara dibatukkan oleh anak.

Akan tetapi jika bayi tersedak karena makanan yang lebih padat, seperti nasi tim, kacang-kacangan, biskuit, dan benda lainnya, atau dengan cara-cara di atas tak membuahkan hasil yang maksimal, maka orang tua harus melakukan heimlich manuever, yaitu:

1. Tengkurapkan si kecil di pangkuan. Posisi wajahnya menghadap lutut kita. Sangga dada dan dagunya dengan telapak tangan kanan kita, usahakan mulut bayi tetap terbuka. Berikan stimulasi di bagian tengkuk bayi oleh telapak tangan kiri dengan cara ditekan cepat (dipukul pelan). Ingat, jangan melakukan tindakan ini jika bayi menangis keras karena berbahaya!

2. Jika langkah No. 1 belum berhasil, posisikan bayi berbaring telentang di pangkuan, syaratnya kita bisa memandang wajah si kecil dengan leluasa. Sangga kepala bagian belakang bayi dengan telapak tangan kanan kita. Letakkan dua jari tangan kiri kita di tengah-tengah dada si kecil, antara dada dan diafragma, tekan kuat dengan cepat hingga lima kali hitungan. Lanjutkan dengan lima kali hitungan bila tak ada perubahan. Jika bayi tak menunjukkan konsentrasi, detik itu juga segera larikan ke dokter.

3. Jika sesuatu yang membuatnya tersedak masih bisa kita lihat, keluarkan dengan jari tangan kanan kita. Posisikan si kecil sama dengan No. 2, tapi sangga belakang kepalanya dengan tangan kiri kita supaya posisinya bisa sedikit miring ke sebelah kiri bayi. Hal ini untuk memudahkan orang tua lebih memiringkan poisisi bayi dan menengkurapkannya saat ia memuntahkan sesuatu yang membuatnya tersedak.

PENTING DIINGAT!

* Jangan lakukan penanganan ini jika si kecil menangis keras, sulit bernapas atau berhenti bernapas, menderita asma, dan kita pun ragu melakukannya.

* Bila kita tak bisa melakukan pertolongan pertama tersebut dengan baik, atau setelah mencoba melakukan pertolongan pertama gagal (jika wajah bayi sudah membiru), larikan si kecil secepat mungkin dalam hitungan detik ke rumah sakit.

* Di rumah sakit, bayi akan ditolong dengan cara intubasi atau broncuscopy dengan menggunakan alat khusus. Hal ini dilakulan pada kondisi yang sangat fatal, benda yang membuat bayi tersedak bukan lagi berada di persimpangan rongga udara dan makanan-minuman, melainkan sudah masuk ke rongga udara atau bahkan masuk ke paru-paru.

* Saat melakukan heimlich manuever, pastikan Anda sudah belajar dan berlatih sebelumnya pada tenaga medis yang kompeten.

HIDROKEL


Hidrokel pada Anak

HIDROKEL
dr Hermanto SpB SpBA

Pendahuluan
Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya.. Penyebabnya karena gangguan dalam pembentukan alat genitalia external, yaitu kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum membengkak.1,3Sekitar 10% bayi baru lahir mengalami hidrokel, dan umumnya akan hilang sendiri dalam tahun pertama kehidupan. Biasanya tidak terasa nyeri dan jarang membahayakan sehingga tidak membutuhkan pengobatan segera. Pada bayi hidrokel dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan 28 minggu, testis turun dari rongga perut bayi ke dalam skrotum, dimana setiap testis ada kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi testis tersebut. Pada orang dewasa, hidrokel bisa berasal dari proses radang atau cedera pada skrotum. Radang yang terjadi bisa berupa epididimitis (radang epididimis) atau orchitis (radang testis). 4













TINJAUAN PUSTAKA

A.  Anatomi Testis
Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4×3×2,5 cm dengan volume 15-25 ml berbentuk ovoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Diluar tunika albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis, serta tunika dartos. Otot kremaster yang berada disekitar testis memungkinkan testis dapat digerakan mendekati rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil. 2,3








Gambar 1. Potongan melintang testis.
Secara histopatologis, testis terdiri atas kurang lebih 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri atas tubuli seminiferi. Di dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel spermatogenia dan sel Sertoli, sedang diantara tubulus seminiferi terdapat sel-sel Leydig. Sel-sel spermatogenia pada proses spermatogenesis menjadi sel spermatozoa. Sel-sel Sertoli berfungsi memberi makanan pada bakal sperma, sedangkan sel-sel Leydig atau disebut sel interstisial testis berfungsi dalam menghasilkan hormon testosteron. Sel-sel spermatozoa yang diproduksi di tubuli seminiferi testis disimpan dan mengalami pematangan atau maturasi di epididimis, setelah mature (dewasa) sel-sel spermatozoa bersama-sama dengan getah dari epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ke ampula vas deferens. Sel-sel itu setelah dicampur dengan cairan-cairan dari epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, serta cairan prostat menbentuk cairan semen atau mani.

Vaskularisasi
Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu :
1. Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta
2. Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior
3. Arteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika.
Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus Pampiniformis. Plesksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan dikenal sebagai varikokel.

BDefinisi Hidrokel
Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. (1)






Gambar 2. Hidrokel

C. Etiologi
Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.1 Pada bayi laki-laki hidrokel dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia kehamilan 28 minggu ,testis turun dari rongga perut bayi ke dalam skrotum, dimana setiap testis ada kantong yang mengikutinya sehingga terisi cairan yang mengelilingi testis tersebut.4
 








Gambar 3. Prosesus vaginalis yang belum menutup sempurna
Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi, atau trauma pada testis atau epididimis. Kemudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan yang berlebihan oleh testis, maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus.1

D. Klasifikasi
          1. Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis1
            a. Hidrokel Testis
        Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak  berubah sepanjang hari.



 






                                                Gambar 4. Hidrokel testis
b. Hidrokel Funikulus
        Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah cranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
c. Hidrokel Komunikan
        Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah pada saat anak menangis. Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan kedalam rongga abdomen.







                                               

                                                Gambar 5. Hidrokel Komunikan



E. Patofisiologi
            Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis yang masih terbuka. Kantong hidrokel dapat berhubungan melalui saluran mikroskopis dengan rongga peritoneum dan berbentuk katup. Dengan demikian cairan dari rongga peritoneum dapat masuk ke dalam kantong hidrokel dan sukar kembali ke rongga peritoneum.4 Pada kehidupan fetal, prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong yang mencapai scrotum. Hidrokel disebabkan oleh kelainan kongenital (bawaan sejak lahir) ataupun ketidaksempurnaan dari prosesus vaginalis tersebut menyebabkan tidak menutupnya rongga peritoneum dengan prosessus vaginalis. Sehingga terbentuklah rongga antara tunika vaginalis dengan cavum peritoneal dan menyebabkan terakumulasinya cairan yang berasal dari sistem limfatik disekitar. Cairan yang seharusnya seimbangan antara produksi dan  reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya. Tetapi pada penyakit ini, telah terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan limfa. Dan terjadilah penimbunan di tunika vaginalis tersebut.Akibat dari tekanan yang terus-menerus, mengakibatkan Obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus. Dan terjadilah atrofi testis dikarenakan akibat dari tekanan pembuluh darah yang ada di daerah sekitar testis tersebut.5
Hidrokel dapat ditemukan dimana saja sepanjang funikulus spermatikus, juga dapat ditemukan di sekitar testis yang terdapat dalam rongga perut pada undensensus testis. Hidrokel infantilis biasanya akan menghilang dalam tahun pertama, umumnya tidak memerlukan pengobatan, jika secara klinis tidak disertai hernia inguinalis. Hidrokel testis dapat meluas ke atas atau berupa beberapa kantong yang saling berhubungan sepanjang processus vaginalis peritonei. Hidrokel akan tampak lebih besar dan kencang pada sore hari karena banyak cairan yang masuk dalam kantong sewaktu anak dalam posisi tegak, tapi kemudian akan mengecil pada esok paginya setelah anak tidur semalaman.5
Pada orang dewasa hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorpsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan tersebut mungkin suatu tumor, infeksi atau trauma pada testis atau epididimis. Dalam keadaan normal cairan yang berada di dalam rongga tunika vaginalis berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorpsi dalam sistem limfatik.1
F. Diagnosa
1.      Anamnesis
Pada anamnesis keluhan utama pasien adalah adanya benjolan di kantong skortum yang tidak nyeri. Biasanya pasien mengeluh benjolan yang berat dan besar di daerah skortum. Benjolan atau massa kistik yang lunak dan kecil pada pagi hari dan membesar serta tegang pada malam hari. Tergantung pada jenis dari hidrokel biasanya benjolan tersebut berubah ukuran atau volume sesuai waktu tertentu.2
 Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari. Pada hidrokel komunikan, kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yang bertambah besar pada saat anak menangis. Pada riwayat penyakit dahulu, hidrokel testis biasa disebabkan oleh penyakit seperti infeksi atau riwayat trauma pada testis.4

2.      Pemeriksaan Fisik
Pada inspeksi Skrotum akan tampak lebih besar dari yang lain. Palpasi pada skrotum yang hidrokel terasa ada fluktuasi, dan relatif kenyal atau lunak tergantung pada tegangan di dalam hidrokel, permukaan biasanya halus. Palpasi hidrokel seperti balon yang berisi air. Bila jumlah cairan minimum, testis relatif mudah diraba. Sedangkan bila cairan minimum, testis relatif mudah diraba. Juga penting dilakukan palpasi korda spermatikus di atas insersi tunika vaginalis. Pembengkakan kistik karena hernia atau hidrokel serta padat karena tumor. Normalnya korda spermatikus tidak terdapat penonjolan, yang membedakannya dengan hernia skrotalis yang kadang-kadang transiluminasinya juga positif. Pada Auskultasi dilakukan untuk mengetahui adanya bising usus untuk menyingkirkan adanya hernia.
Langkah diagnostik yang paling penting adalah transiluminasi massa hidrokel dengan cahaya di dalam ruang gelap. Sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran skrotum.Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia, penebalan tunika vaginalis dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar. Trasmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti hidrokel.  Hidrokel berisi cairan jernih, straw-colored dan mentransiluminasi (meneruskan) berkas cahaya.


 







                    Gambar 6. Pemeriksaan Transiluminasi
Hidrokel biasanya menutupi seluruh bagian dari testis.Jika hidrokel muncul antar 18 – 35 tahun harus dilakukan aspirasi. Massa kistik yang terpisah dan berada di pool atas testis dicurigai spermatokel. Pada aspirasi akan didapatkan cairan kuning dari massa skortum. Berbeda dengan spermatokel, akan didapatkan cairan berwarna putih, opalescent dan mengandung spermatozoa.



3.        Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel atau spermatokel), vena abnormal (varikokel), dan kemungkinan adanya tumor.

G. Diagnosis Banding
       Secara umum adanya pembengkakan skrotum memberikan gejala yang hampir sama dengan hidrokel, sehingga sering salah terdiagnosis. Oleh karena itu diagnosis banding hidrokel adalah :
1. Varikokel
Adalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna.7
Gambaran klinis :
a. Anamnesa
1.      Pasien biasanya mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa tahun menikah.
2. Terdapat benjolan di atas testis yang tidak nyeri.
3. Terasa berat pada testis
b. Pemeriksaan Fisik : (Pasien berdiri dan diminta untuk manuver valsava).
Inspeksi dan Palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing di dalam kantung, yang letaknya di sebelah kranial dari testis, permukaan testis licin, konsistensi elastis.
2. Torsi Testis
            Adalah keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir sehingga terjadi gangguan vaskularisasi dari testis yang dapat berakibat terjadinya gangguan aliran darah daripada testis.1
     Gambaran klinis :
a. Anamnesa
1.      Timbul mendadak, nyeri hebat dan pembengkakan skrotum.
2.      Sakit perut hebat, kadang mual dan muntah.
3.      Nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal.
b. Pemeriksaan Fisik :
   1. Inspeksi
        Testis bengkak, terjadi retraksi testis ke arah kranial, karena funikulus spermatikus terpuntir dan memendek, testis pada sisi yang terkena lebih tinggi dan lebih horizontal jika dibandingkan testis sisi yang sehat.
2.    Palpasi teraba lilitan / penebalan funikulus spermatikus.
3. Spermatokel
          Adalah benjolan kistik yang berasal dari epididimis dan berisi sperma.7
Gambaran klinis :
Anamnesa : Benjolan kecil, tidak nyeri
Pemeriksaan fisik : - teraba masa kistik
- Mobile
- Lokasi di cranial dari testis
- Transiluminasi (+)
- Aspirasi : cairan encer, keruh keputihan.
4. Hematokel
Adalah penumpukan darah di dalam tunika vaginalis, biasanya didahului oleh trauma.7
Gambaran klinik : benjolan pada testis
Pemeriksaan Fisik :
- Masa kistik
-Transiluminasi (-)
5. Hernia Inguinalis Lateral
     Gambaran klinis :6
a. Anamnesa :
Benjolan di daerah inguinal/skrotal yang hilang timbul. Timbul saat mengedan, batuk, atau menangis, dan hilang bila pasien tidur.
b. Pemeriksaan fisik :
Terdapat benjolan di lipat paha/ skrotum pada bayi saat menangis dan bila pasien diminta untuk mengedan. Benjolan menghilang atau dapat dimasukkan kembali ke rongga abdomen.
Transiluminasi (-)
6. Tumor Testis
Keganasan pada pria terbanyak usia antara 15-35 tahun.1
Gambaran klinis :
Anamnesa : Keluhan adanya pembesaran testis yang tidak nyeri.
Terasa berat pada kantong skrotum
Pemeriksaan Fisik :
Benjolan pada testis yang padat, keras, tidak nyeri pada palpasi.
Transiluminasi (-)

H. Terapi
       Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya baru dilakukan jika penderita sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman atau jika hidrokelnya sedemikian besar sehingga mengancam aliran darah ke testis.8
       Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri; tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan untuk dilakukan koreksi.
       Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan sebuah jarum atau pembedahan. Tetapi jika dilakukan aspirasi, kemungkinan besar hidrokel akan berulang dan bisa terjadi infeksi. Setelah dilakukan aspirasi, bisa disuntikkan zat sklerotik tetrasiklin, natrium tetra desil sulfat atau urea untuk menyumbat/menutup lubang di kantung skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali. Hidrokel yang berhubungan dengan hernia inguinalis harus diatasi dengan pembedahan sesegera mungkin. Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel akan sembuh sendiri, tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar perlu dipikirkan untuk dilakukan koreksi.8
Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah :
(1) Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah
(2) Indikasi kosmetik
(3) Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien
     dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
       Tindakan pembedahan berupa hidrokelektomi. Pengangkatan hidrokel bisa dilakukan anestesi umum ataupun regional (spinal).

Hidrokelektomi
       Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus melakukanherniografi. Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan scrotal dengan melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel sesuai cara Winkelman atau plikasi kantonghidrokel sesuai cara Lord. Pada hidrokel funikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel secara in toto. Pada hidrokel tidak ada terapi khusus yang diperlukan karena cairan lambat laun akan diserap, biasanya menghilang sebelum umur 1 tahun.

 Teknik Operasi
Secara singkat tehnik dari hidrokelektomi dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Dengan pembiusan regional atau umum.
• Posisi pasien terlentang (supinasi).
• Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.
• Lapangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
• Insisi kulit pada raphe pada bagian skrotum yang paling menonjol lapis demi lapis sampai tampak tunika vaginalis.
• Dilakukan preparasi tumpul untuk meluksir hidrokel, bila hidrokelnya besar sekali dilakukan aspirasi isi kantong terlebih dahulu.
• Insisi bagian yang paling menonjol dari hidrokel, kemudian dilakukan:
• Teknik Jaboulay: tunika vaginalis parietalis dimarsupialisasi dan bila diperlukan diplikasi dengan benang chromic cat gut.
• Teknik Lord: tunika vaginalis parietalis dieksisi dan tepinya diplikasi dengan benang chromic cat gut.
• Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan benang chromic cat gut.
 Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan infeksi luka operasi.

I.     Komplikasi
1.      Kompresi pada peredaran darah testis
2.      Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi testis.
3.      Perdarahan yang disebabkan karena trauma dan aspirasi.
4.       Sekunder Infeksi.



















DAFTAR PUSTAKA

1.      Purnomo, Basuki B., Dasar-Dasar Urologi, edisi kedua, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, 2003 : 140-145, 186
2.      Rhoads et all., Surgical Principal and Practise, Lippincott Turtle, 1971
3.      Didi, Hidrokel, www.generalhealth.com., 2008
4.       Mantu, F.N., Hidrokel, Bedah Anak, Jakarta, EGC, 1993 : 33-35
5.      Smith, Donald R., General Urology, 7th edition, Maruten Asian Edition, 1969.
6.       Sjamsuhidajat R. dan Jong W.D., Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 4, Jakarta, EGC, 1997
7.      Anonim, Masa Skrotum, www.medicastore.com., dikunjungi tanggal 22 April 2011
8.      Rifki, M., Hidrokelektomi, www.bedahumum.wordpress.com., dikunjungi tanggal 22 April 2011












Sabtu, 11 Februari 2012

doa untuk ibunda


Mendengar senandungmu yang mewarna nafas lelapku..
"Belai lembut lelahku ibu..Dekap aku"..Bisikan hati ketika itu..
Seakan tak inginkan sang waktu rebut senyummu..
Kembali menangis dan menangis,namun itulah tangis rindu pertamaku..

Aku habiskan waktu bersama senyummu..
Tertawa menatap ucap bibir indah yang tak henti memanggil namaku..
Datanglah!..Walau sejenak mendengar suaramu,rindu tak henti menyapaku..

Cinta rindu terukir dalam tangisku..
Sentuh hatimu, yang tetap tersenyum memeluk malamku..
Alunan indah engkau bisikkan menyentuhku,lelap damai didekapmu..
Ibu..

Aku teringat disaat langkah pertamaku..Aku terjatuh,merangkak mengejarmu..
Engkaulah alasan hati langkahkan kaki..Beranikan diri berlari mengejarmu..
Namun satu yang indah saat itu,Aku melihat sendu embun diujung mata menatapku..
Sembari berkata"Mama Sayang Engkau Anakku"
Aku tak mengerti ucap itu,hanya tertawa menatapnya..
Seakan meraih apa yg aku impikan,ialah meraih pelukmu..Ibu..

Begitu indah mengenang Sentuhmu..
Begitu nyaman menatapmu..
Rindu pertama yang mendekap jiwa..
Ialah symponi hati yang melukis Cerita Kasih..
Langkah hati yang tertuntun indah oleh Doa dan air mata..
Disini..Dihening syahdu kulukis Indahnya Engkau..
Iramakan namamu,Lafaskan rindu pertama dan terakhir nafasku..
Engkaulah ."Ibunda"..


By : BagoeztJepitrangers Mionya'patasJauh-dekat Tarifsama Empatpuluhribu

Rabu, 08 Februari 2012

MENUNGGU HINGGA KU TAK MAMPU



Aku di matamu sepertinya tak bermakna
tak berarti apa-apa
kau datang di saat kau perlu
seperti angin yang menyapa rerumputan
Berhembus hanya sekejap

kadang ingin berlalu meninggalkan kisah semu
hati lelah menahan dusta
tapi ketulusan membuat kesetiaan tegak berdiri
walau tersiksa ,hati selalu berharap

ku memendam rasa ini sendiri
ku tak mengerti mengapa ini terjadi
ku tak bisa meninggalkanmu
tak bisa melupakanmu

kupercaya suatu hari nanti
ku bisa merebut hatimu
kau akan memeluk dan ta’kan melepaskanku
walau harus menanti hingga ku tak sanggup
menunggumu lagi……………

Karya : Ilman Lukas Penyair Kota Tangerang
21/01/2012

Selasa, 07 Februari 2012

kerinduan


Dari balik rimbun dedaunan aku mendengar engkau memanggilku

dan aku merasakan sentuhan lembut jemarimu

kesendirian menenggelamkan diriku hingga di ujung pagiku

kerinduan yang menggelegak menghapus rasa lelahku

tubuhku masih kuat berjalan di bawah terik mentari

kuayunkan langkah kaki menembus batas siang

kucari dimana gerangan engkau bersembunyi

meski keringat perlahan membasahi sekujur tubuhku

tiada kupeduli,tetap kucari

kubiarkan nafasku menghirup debu jalanan

sedang tatap mataku jalang menantang

memandang nanar panasnya langit siang

cahayanya membakar membias menyunting legam

sendiriku menyepi di antara hingar bingarnya kota

merentas gelora rindu yang menggalau jiwa

engkaukah yang benar-benar memanggilku

atau hanya karna anganku sedang terbelit benang rindu.