Dari balik rimbun dedaunan aku mendengar engkau memanggilku
dan aku merasakan sentuhan lembut jemarimu
kesendirian menenggelamkan diriku hingga di ujung pagiku
kerinduan yang menggelegak menghapus rasa lelahku
tubuhku masih kuat berjalan di bawah terik mentari
kuayunkan langkah kaki menembus batas siang
kucari dimana gerangan engkau bersembunyi
meski keringat perlahan membasahi sekujur tubuhku
tiada kupeduli,tetap kucari
kubiarkan nafasku menghirup debu jalanan
sedang tatap mataku jalang menantang
memandang nanar panasnya langit siang
cahayanya membakar membias menyunting legam
sendiriku menyepi di antara hingar bingarnya kota
merentas gelora rindu yang menggalau jiwa
engkaukah yang benar-benar memanggilku
atau hanya karna anganku sedang terbelit benang rindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar